Translater

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 26 Februari 2020

Temu Konsultasi Kepustakaan Islam di Bogor Jawa Barat.

Dalam rangka Pengembangan literasi Keagamaan Islam di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam mengundang pejabat setingkat eselon IV Kanwil Kementerian Agama Provinsi se Indonesia dan Pengelola Perpustakaan Masjid di setiap ibukota Provinsi untuk mengikuti kegiatan temu konsultasi kepustakaan islam di Bogor pada tanggal 24-26 Februari 2020. Kepala UPT. Perpustakaan Islamic Center Prov. Kaltim turut menghadiri acara Temu Konsultasi Kepustakaan Islam di Bogor Jawa Barat.

Acara temu konsultasi kepustakaan islam bertemakan : “Literasi Pustaka Keagamaan dalam Moderasi Beragama” dibuka secara resmi oleh Staf Khusus Menteri Agama, Bapak Letjen (Purn) Suadi Marasabesy, diikuti sebanyak 90 orang, terdiri dari : 1) Utusan Kanwil Kementerian Agama Provinsi 34 orang, 2) Pengelola Perpustakaan Masjid Provinsi/Kab/Kota se Indonesia 34 orang, 3) Ormas Islam 12 orang, 4) Penerbit Buku-Buku Islam 10 orang.
Usai penyampaian paparan dari para nara sumber dilanjutkan dengan presentasi dari 10 (sepuluh) perwakilan Kanwil Kementerian Agama Provinsi/Pengelola Perpustakaan Masjid, yaitu : 1) Kalimantan Timur diwakili Perpustakaan Masjid Baitul Muttaqien-Islamic Center, 2) Jawa Tengah, 3) Nusa Tenggara Timur, 4) Nusa Tenggara Barat, 5) Jawa Barat, 6) Perpustakaan Masjid Salman-ITB, 7) Gorontalo, 8) Sumatera Barat, 9) Bali, dan 10) Sulawesi Selatan. 

Presentasi pengembangan Perpustakaan Masjid Islamic Center Provinsi Kalimantan Timur disampaikan pada kesempatan pertama dengan penyampaian berbagai aspek penyelenggaraan perpustakaan, antara lain mengenai aspek organisasi, aspek layanan perpustakaan, aspek anggaran dan lain-lainnya. Setelah acara presentasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari para peserta.

Kesimpulan dari kegiatan temu konsultasi antara lain : 
  1. Mayoritas penduduk Indonesia adalah pemeluk agama Islam (207.176.162 jiwa atau 87,70%). Oleh karena itu, kemampuan literasi umat islam harus ditingkatkan melalui keberadaan buku-buku ke-Islam-an (dicetak dalam bentuk buku maupun e-book), baik di sekolah, kantor pemerintah/swasta, masjid/musolla, pondok pesantren maupun tempat-tempat majelis ta’lim lainnya.
  2. Diindikasikan gesekan antar umat beragama seringkali terjadi akibat orientasi pembangunan kurang merata (sebagian kalangan menganggapnya kurang adil) dan adanya faham-faham radikal dari umat islam sendiri, sehingga Kementerian Agama memandang perlu menyerukan Wasathiyah/Moderasi (mengambil jalan tengah) dalam menjalankan syari’ah agama.
  3. Melalui temu konsultasi tersebut, Kementerian Agama RI bermaksud menghimpun berbagai masukan dari para mitra kerja, baik di pusat maupun daerah guna merumuskan strategi yang tepat dalam menyediakan buku-buku bernafaskan Islam dengan bantuan para penerbit. 
  4. Di akhir pertemuan telah dibagikan 5 (lima) judul buku terbitan Kementerian Agama kepada seluruh peserta. Buku tersebut telah didayagunakan di Perpustakaan Islamic Center Provinsi Kalimantan Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar